Retorika :
- Seni berbicara
- Teknik mempengaruhi
Teknik menyampaikan sesuatu yang
dimaksud kepada reseptor/ penerima
Retorika disebut berhasil jika komunikasi tepat diterima apa adanya
Inti : maksud tercapai
Unsur-unsur retorika :
- Bahasa Saluran : internet, pager, telp., langsung,
- Argumen
- Pembicara / komunikator
- Reseptor
Komunikasi : proses penghantaran informasi dari satu
pihak ke pihak yang lain
Faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan komunikator :
1. Suasana
|
2. Tempat
|
3.
Ekspresi
|
4. Wawasan
|
5. Usia
dan jabatan
|
|
Hal-hal
yang berpengaruh dalam komunikasi
a.
Komunikator :
- - kecakapan
- - wawasan pengetahuan
- - sikap jiwa
- - adat istiadat
- - alat penyampai informasi
b.
reseptor
Hal-hal
yang harus diperhatikan [efektifitas berbicara] :
- - persiapan
- - pelaksanaan (pembukaan, isi, penutup)
Gaya berbicara :
- - pakaian, karena dapat menimbulkan kesan pertama
- - sikap fisik (mis. cara berdiri)
- - arah pandangan mata
- - mimik/air muka
- - keharmonisan gerak
- - sikap jiwa (kondisi psikologis)
- - intonasi dan irama suara
Retorika
yang baik :
- - komunikator berhasil membangkitkan minat pendengar
- - komunikator berhasil menarik perhatian
- - pendengar harus merasa terlibat
- - mampu menyampaikan informasi hingga mudah dipahami
- - memberikan penegasan terhadap informasi yang dianggap penting
- - informasi bermanfaat
PETUNJUK PRAKTIS RETORIKA
“…dan katakanlah kepada
mereka perkataan yang berbekas pada jiwa
mereka.(Q.S.
4: 63)”
“Sesungguhnya
terdapat sihir dalam setiap [pidato].”(H.R. Bukhari)
PENDAHULUAN
Kelebihan dari berbicara antara lain lebih
akrab, pribadi dan manusiawi, bahkan lebih dapat mempengaruhi orang lain
daripada tulisan biasa, sebagaimana tersirat dalam hadits di atas. Itulah
mengapa retorika, atau “ilmu bicara”, memegang peranan penting dalam
sejarah hidup dan kehidupan sehari-hari manusia.
“Setiap gerakan besar di dunia ini
dikembangkan oleh ahli-ahli pidato dan bukan oleh jago-jago tulisan,“ menurut
Adolf Hitler. Pernyataan ini tidak hanya dibuktikan oleh Hitler sendiri dengan
Nazinya. Kita lihat peris-tiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi karena
kehebatan ahli-ahli orasi seperti Martin Luther King, Winston Churchill,
Aristoteles, Sukarno, dan tentu saja ahli pidato terbaik sepanjang sejarah,
yaitu Rasulullah Muhammad saw. yang justru buta huruf namun dapat mempelopori
berdirinya umat yang berjaya selama berabad-abad, yaitu umat Islam!
Jalaluddin
Rakhmat menyebut beliau sebagai “pembicara yang fasih – dengan kata-kata
singkat yang mengandung makna padat”:
“Demikian
aku telah diperintahkan untuk singkat dalam berkhutbah karena singkat itu lebih
baik.” (H.R.
Abu Daud)
Para Sahabat bercerita bahwa ucapan beliau
sering menyebabkan pendengar berguncang hatinya dan berlinang air matanya.
Beliau tidak hanya menyentuh hati tapi juga mengimbau akal pendengarnya. Beliau
sangat memperhatikan orang-orang yang dihadapi, dan menyesuaikan pesannya
dengan keadaan mereka.
Pembicaraan
mencerminkan pribadi sang pembicara.
PIDATO
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pidato berarti
pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang
banyak. Karena sasarannya lebih luas, penyampaian pidato lebih sulit
daripada percakapan sehari-hari antar kawan. Pidato memerlukan perhatian
khusus dalam persiapan, penyusunan serta yang paling penting dalam
penyampaiannya. Untuk itu kita memerlukan retorika.
I. Persiapan
Pidato
i.
Jenis-jenis pidato
1. Impromptu
(Dilakukan tanpa persiapan)
Keuntungannya :
- 1) Lebih dapat mengungkapkan perasaan pembicara sebenarnya
- Gagasan dan pendapat datang secara spontan
- Memungkinkan pembicara terus berpikir
Kerugiannya :
- Dapat menimbulkan kesimpulan yang mentah karena terbatasnya pengetahuan pembicara
- Penyampaian tidak lancar, terutama bagi yang masih hijau
- Gagasan yang disampaikan bisa jadi acak-acakan
- Mudah kena demam panggung
2. Manuskrip
(naskah)
Digunakan bila kesalahan kata
sedikit saja dapat menimbulkan dampak buruk yang besar.
Keutungannya :
- Kata-katanya dapat dipilih sebaik-baiknya
- Pernyataan dapat dihemat
- Lebih fasih dalam berbicara
- Hal-hal yang menyimpang dapat dihindari
- Naskah dapat diterbitkan atau diperbanyak
Kerugiannya :
- Interaksi dengan pendengar menjadi kurang
- Pembicara terlihat kaku
- Tanggapan pendengar tak dapat mempengaruhi pesan
- Persiapannya lebih lama
Untuk mengurangi kerugian tersebut,
dapat dilakukan :
- Susun dulu garis besarnya dan siapkan bahan-bahannya
- Tulis naskah seakan-akan Anda berbicara
- Baca naskah berkali-kali sambil membayangkan pendengar
- Hafalkan sekedarnya sehingga Anda dapat lebih sering melihat pendengar
- Siapkan naskah dengan ketikan dan spasi besar serta batas pinggir yang luas
3. Memoriter
(hafalan)
Keuntungan
dan kerugiannya hampir sama dengan pidato manuskrip, ditambah risiko yang lebih
besar, LUPA.
4.
Ekstempore
Jenis pidato terbaik. Naskah pidato
hanya berupa outline (garis besar) dan pokok-pokok penunjang, yang
bersifat sebagai pedoman untuk mengatur gagasan yang ada dalam pikiran
Keuntungannya :
- Komunikasi dengan pendengar lebih baik
- Pesan dapat diubah sesuai kebutuhan
- Penyajiannya lebih spontan
Kerugiannya :
- Persiapan kurang baik bila dibuat terburu-buru
- Pemilihan bahasa yang jelek
- Kefasihan kurang
- Kemungkinan menyimpang dari outline
- Tak dapat diterbitkan
Kecuali
yang terakhir, semua kekurangan tsb dapat diatasi dengan latihan.
ii. Tema dan
tujuan
1. Tema
Kriteria tema yang baik :
- Tema harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan Anda (Anda lebih tahu daripada khalayak)
- Tema harus menarik minat Anda
- Tema harus menarik minat khalayak
- Tema harus sesuai dengan pengetahuan khalayak
- Tema harus jelas ruang lingkup dan batasannya. (Jangan terlalu luas)
- Tema harus sesuai dengan waktu dan situasi
- Tema harus ditunjang dengan bahan lain.
Kriteria judul yang baik :
- Relevan, sesuai dengan tema
- Provokatif, dapat menimbulkan rasa ingin tahu
- Singkat, mudah diingat
2. Tujuan : informative
(memberi tahu), persuatif (mempengaruhi) atau rekreatif (menghibur)
iii.
Pengembangan bahasan
Tema yang baik memerlukan keterangan
penunjang yang baik, yang dipergunakan untuk memperjelas uraian, memperkuat
pesan, menambah daya tarik dan mempermudah pengertian. :
(1)
Penjelasan
Keterangan yang sederhana dan tidak
terinci, untuk mempersiapkan pendengar kepada keterangan penunjang lainnya.
Penjelasan dapat dilakukan dengan definisi.
(2) Contoh
Dapat
membuat gagasan terasa lebih nyata dan mudah difahami. Dapat berupa cerita yang
terinci (ilustrasi).
(3) Analogi
Perbandingan antar dua hal atau
lebih untuk menunjukkan kesamaan atau perbedaan.
Ada
analogi harfiah dan ada analogi kiasan.
(4)
Testimoni
Yaitu pernyataan dalil atau orang
ahli yang dikutip untuk menunjang pembicaraan.
(5)
Statistik
Sebaiknya digunakan angka-angka yang
dibulatkan.
(6)
Perulangan
Menyebutkan gagasan yang sama dengan kata-kata yang
berbeda.
II.
PENYUSUNAN PIDATO
i.
Prinsip-prinsip komposisi pidato :
1. Kesatuan
Hilangnya suatu bagian akan membuat
seluruh isi rusak. Komposisi yang baik merupakan kesatuan yang utuh dalam :
a. Isi, harus ada gagasan tunggal yang mendominasi
uraian
b. Tujuan, harus memilih satu tujuan antara
menerangkan, mempengaruhi dan menghibur
c. Sifat
pembicaraan (mood), harus menentukan pidato bersifat formal atau informal.
Hindari
penambahan bahan pidato yang mubazir !
2. Pertautan
(koherensi)
Urutan bagian uraian yang berkaitan
satu sama lain, agar perpindahan dari pokok bahasan yang satu ke pokok lainnya
berjalan lancar. Untuk memelihara pertautan dapat digunakan:
a. Ungkapan penyambung (karena itu, jadi, dengan
kata lain dsb)
b. Paralelisme,
mensejajarkan struktur kalimat yang sejenis untuk setiap pokok bahasan. (Ciri-ciri
pemimpin yang baik adalah …)
c. Gema,
yaitu kata atau gagasan dalam kalimat terdahulu yang diulang kembali. Dapat
berupa sinonim, perulangan kata atau kata ganti
3. Titik
berat
Menunjukkan bagian-bagian penting
dari pidato yang patut diperhatikan. Dinyatakan
dengan hentian (pause), penaikan tekanan suara, perubahan nada, isyarat,
dsb.
ii.
Penyusunan pesan
Pidato
perlu terdengar lebih menarik, jelas gagasan pokoknya dan pembagian pesannya
sehingga memudahkan pengertian.
1.
Organisasi pesan
Uraian pidato dapat mengikuti enam
macam urutan :
1. Deduktif (menyatakan gagasan utama kemudian
memperjelasnya dengan keterangan-keterangan penunjang)
2. Induktif
(mengemukakan dulu perincian-perincian kemudian menarik kesimpulan)
3. Kronologis
(berdasarkan urutan waktu terjadinya peristiwa)
4. Logis (dari
sebab ke akibat atau sebaliknya)
5. Spasial
(berdasarkan tempat)
6. Topikal
(berdasarkan tema pidato: pengelompokannya dari penting ke kurang penting,
mudah ke sukar, dari yang dikenal ke yang asing)
2.
Pengaturan pesan (harus sejalan dengan proses berpikir manusia) :
1) Perhatian
Pembicara
harus mampu menarik perhatian khalayak pendengarnya. Sangat dipengaruhi dari
cara membuka pidato
2) Kebutuhan
Agar
pidato diterima, harus mampu membuat pendengar membutuhkan isi pidato kita.
Dapat dilakukan dengan :
a. Pernyataan : mengenai pentingnya masalah atau
informasi yang akan Anda sampaikan
b. Ilustrasi atau contoh kasus untuk menggambarkan
kebutuhan
c.
Ramifikasi : penambahan contoh dan teknik pengembangan untuk memperkuat kesan
d. Penunjukan hubungan antara kebutuhan itu dengan
pendengar
3) Pemuasan
Harus
berusaha agar khalayak menyetujui gagasan (pidato persuasive) atau memahami
bahasan (pidato informatif) yang kita sampaikan
Dalam pidato persuasif kita
menggunakan teknik pengembangan sbb :
1.
Pernyataan
2.
Penjelasan
3.
Demonstrasi teoritis
4. Pengalaman
praktis
5. Penolakan
keberatan
Dalam pidato informatif kita
menggunakan teknik pengembangan sbb :
1. Ikhtisar pendahuluan, (“daftar isi” pidato)
2. Informasi
terinci
3. Ikhtisar
akhir dan kesimpulan
4)
Visualisasi
Umumnya
pada pidato persuasif, yaitu dengan memberikan gambaran mengenai apa yang akan
terjadi bila gagasan kita dilaksanakan atau tidak
5) Tindakan
Umumnya pada pidato persuasif yaitu
dengan membentuk sikap atau tindakan yang nyata untuk menghadapi kemungkinan
masa depan.
3.
Garis-garis besar pidato
Garis-garis
besar pidato akan menentukan “perjalanan” pidato itu sendiri.
(1)
Macam-macam garis besar
1. Garis
besar lengkap (digunakan oleh pembicara yang bukan ahli dalam penyajian, memuat
pikiran pokok yang ditulis dalam kalimat sempurna lengkap dengan bahan-bahan
penunjang uraian)
2. Garis
besar singkat, hanya diperlukan sebagai pedoman atau pengingat, memuat
inti-inti pembicaraan saja
3. Garis
besar alur teknik, memuat teknik-teknik pidato yang akan diterapkan, digunakan
bersama garis besar lengkap.
4. Pemilihan
kata-kata
Pembentukan
kesan pendengar terhadap pidato sangat tergantung dari pilihan kata yang
digunakan pembicara. Syarat
kata-kata :
1) Jelas,
gunakan :
- istilah
yang spesifik (tertentu)
- kata-kata
yang sederhana
- perulangan gagasan yang sama dengan kata yang berbeda
2) Tepat, sesuai dengan pribadi pembicara, jenis pesan,
kondisi khalayak dan situasi komunikasi.
- Hindari
kata-kata klise
- Gunakan bahasa pasaran/ pergaulan dengan hati-hati
- Hati-hati
dalam penggunaan kata-kata asing
- Hindari kata-kata vulgar dan tidak sopan
- Jangan
menggunakan penjulukan yang buruk
- Jangan menggunakan “pelembutan kata” yang berlebihan
3) Menarik,
menimbulkan kesan yang kuat, hidup dan merebut perhatian
- Pilihlah
kata-kata yang menyentuh langsung diri khalayah,
- Gunakan
kata yang dapat melukiskan sikap dan perasaan atau keadaan.
5. Pembukaan
pidato
Untuk
membangkitkan perhatian, memperjelas latar belakang pembicaraan dan menciptakan
kesan yang baik mengenai pembicara.
Cara membuka pidato :
1. Langsung
menyebutkan pokok persoalan
2.
Melukiskan latar belakang masalah
3.
Menghubungkan dengan peristiwa yang sedang menjadi pusat perhatian
4.
Menghubungkan dengan peristiwa yang sedang diperingati
5.
Menghubungkan dengan tempat pembicara berpidato
6. Menghubungkan
dengan suasana emosi khalayak
7. Menghubungkan dengan kejadian sejarah dimasa lalu
8.
Menghubungkan dengan kepentingan utama pendengar
9. Memuji
khalayak atas prestasinya
10. Memulai
dengan pernyataan yang mengejutkan
11. Mengajukan pertanyaan yang provokatif atau serentetan
pertanyaan
12.
Menyatakan kutipan
13.
Menceritakan pengalaman pribadi
14. Mengicahkan cerita factual atau situasi hipotesis
15. Menyatakan teori atau prinsip yang kebenarannya tidak
diragukan lagi
16. Membuat
humor
6. Penutup Pidato
Tujuannya
memfokuskan pikiran dan perasaan khalayak pada gagasan utama atau kesimpulan.
Penutup pidato juga harus dipersiapkan sebelumnya dan sebaiknya dihafal.
Beberapa
cara menutup pidato :
1.
Menyimpulkan atau mengemukakan ikhtisar pembicaraan
2. Menyatakan kembali gagasan utama dengan kalimat yang
berbeda
3. Mendorong
khalayak untuk bertindak (appeal for action)
4.
Mengakhiri dengan klimaks
5.
Mengatakan kutipan peribahasa, sajak
6. Menceritakan contoh sebagai ilustrasi tema pembicaraan
7. Menerangkan maksud pribadi pembicara yang sebenarnya
8.
Menghargai khalayak
9. Membuat
pernyataan yang humoris
iii.
Penyampaian Pidato
Penyampaian adalah unsure terpenting
dan tersulit. Kecemasan berbicara menghilangkan keterampilan, kepercayaan
diri dan kredibilitas seorang pembicara.
1. Percaya
diri dan kredibilitas
Sebab-sebab kecemasan berbicara :
1) Tidak
tahu apa yang harus dikatakan
2) Tahu
bahwa dirinya akan dinilai
3)
Berhadapan dengan situasi yang asing dan tidak siap
Pengendalian kecemasan berbicara :
1) Metode
jangka panjang
Tingkatkan
pengetahuan retorika. Banyak berlatih menulis dan mempraktekkan pidato
2) Metode
jangka pendek
Gunakan teknik relaksasi dan
pernafasan untuk mengendurkan otot-otot Anda.
Tanamkan keberanian, bersenyumlah
kepada hadirin.
Pancing
tanggapan hadirin pada permulaan pidato agar pembicara terlibat dalam interaksi
dengan hadirin dan melupakan kecemasan serta menikmati pembicaraan.
Komponen
kredibilitas :
Anda
dapat memeriksa kredibilitas Anda dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut:
1) Bagaimana
pandangan khalayak terhadap diri Anda ? (kredibilitas awal)
2) Mengapa Anda memilih tema itu ? (good
character)
3) Apakah Anda pantas berbicara tentang tema itu ? (otoritas)
4) Bagaimana sikap Anda pada para hadirin ?
5)
Teknik-teknik apa yang Anda gunakan untuk meningkatkan kredibilitas Anda ?
6) Apakah penyajian Anda adil dan objektif ?
7) Apakah Anda menggunakan cara-cara menarik perhatian
seperti gerak atau alat-alat Bantu?
Ingatlah
bahwa Anda dinilai dari :
1) Reputasi
Anda
2) Perkenalan
tentang Anda
3) Apa yang
Anda ucapkan
4) Cara Anda
berkomunikasi
5)
Pernyataan yang menciptakan kesan baik tentang Anda
2. Prinsip
penyampaian pidato
1) Kontak
Pelihara
kontak visual dan kontak mental dengan khalayak.
2) Olah
vokal
Kita
dapat menggunakan suara kita untuk memberikan makna tersendiri pada pidato kita
3) Olah
visual
Berbicaralah
dengan seluruh kepribadian Anda, dengan wajah, tangan, dan tubuh Anda.
Ciri-ciri isyarat yang baik :
(1) Bersifat
spontan dan alamiah
(2)
Mengkoordinasikan seluruh gerak tubuh
(3)
Dilakukan pada waktu yang tepat
(4)
Dilakukan penuh, tidak sepotong-sepotong
(5) Sesuai
dengan gagasan yang disampaikan
(6) Sesuai dengan besar dan jenis (budaya) khalayak
(7)
Bervariasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar