Selamat datang di Blog Saya, Semoga bermanfaat

Sabtu, 01 Maret 2014

SISTEM KOPLING



BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING
 

Kopling adalah satu bagian yang mutlak di perlukan pada mobil-mobil bensin ,diesel dan jenis lainnya di mana penggerak utamanya di peroleh dari hasil pembakaran di dalam silinder mesin.   Kopling dan komponen pengoperasiannya merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke roda kendaraan (pemakai/penggunaan tenaga).

 Fungsi kopling
1.      untuk memutus dan menghubungkan putaran dari dari flywheel ke poros input transmisi
2.      untuk memperlembut perpindahan gigi (1,2,3,4,5,R)
3.      .untuk memungkinkan kendaraan tidak berjalan pada saat mesin hidup dan gigi perseneling tidak pada posisi netral

Beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh  sebuah kopling adalah:
1.        Dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan  lembut
2.         Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip
3.        Dapat memutuskan hubungan dengan cepat dan sempurna
4.        Mampu mencegah terjadinya beban kejut.

B. KOMPONEN KOPLING
           
Fungsi komponen utama kopling
1. Fly whell (roda gila)
    tempat kedudukan sistem kopling
2. Disc clutch (plat kopling)
    media penghantar putaran dari mesin ke transmisi
3. Pressure plate (plat penekan)
    untuk menekan clutch disc
4. Diafrghma spring (pegas diafraghma)
    untuk memberikan tekanan pada pressure plate
5. Clutch cover (tutup kopling)
    untuk menjepit clutch disc terhadap fly wheel
6. Release bearing (bantalan pembebas)
    untuk meneruskan gaya tekan dari release fork
7. Release fork (garpu pembebas)
    untuk menekan release bearing sehingga menyentuh diafraghma spring

C. SISTEM PENGGERAK KOPLING
1. Sistem penggerak mekanis
 
Pada sistem ini tenaga yang digasilkan dorongan pedal yang menggerakkan Release Fork diteruskan langsung oleh kabel pembebas. 
Mekanisme penggerak in sekarang kurang banyak digunakan, karena memiliki kekurangan yaitu, untuk kendaraan besar seperti truk yang memerlukan kekuatan besar kurang kuat, dan penekanannnya lambat


2. Sistem Penggerak Hidrolik
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhC-zyUILulBayVRUSwtSG9UZF0p-37lTAnCMF6zXT1tkYCIlM6H0fSbUcubvN0hXc5FqQXh6NHzaHMkmV8590XOYY79lWpQyeK6bzz4EjTidbRcV6KMNL0FAOOOXjXJvykz1hPZdP1OGg/s320/KOPLING+HIDRAULIS.jpg

Sistem pengggerak ini menggerakkkan Release Fork melalui mekanisme penekanan minyak rem secara Hidrolis. Sistem ini sangat efisien dan cepat dalam pemindahan tenaga dari injakan pedal ke Release Fork


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiMnb7IdyBQPFgVaYvgzswbCISUxfWthxJSdvQtBNah5VoSGHSlvcJZuQaL7VyyooLoA0o9O8RBTHK-SgCYheMtlPULtfSop-FlXr8Xg2ubXQbYHYLWTG_o-prVio9WQJJIwaI-ccxK3PI/s320/MASTER.jpg

a. Master selinder
cara kerja
Bila pedal kopling di pijak, minyak yang terdapat dalam silinder utama akan terdesak keluar melalui pipa, selanjutnya mendesak torak di dalam silinder slave silinder kemudian menggerakkan release fork



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjL2fscIT6AutXcV0liLh_1Rmi6P5LHCo6OqGKvTjSq6qgMJy3cjiG67x-DsCL5ZXVgPSK1wT-aTOQ2IYr6Glh9VKATXD6k0LzszVR7oiP1uiWSBmISsxgZzftiW4dxwRZnTKGFGCLjOg0/s320/SILPEMKOP.jpg

b. Release selinder
            fungsi
Menggerakkan piston dengan tekanan hidrolik dari  silinder utama dan mengoperasikan release fork melaui tongkat pendorong
D. CARA KERJA KOPLING
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggQRVvxkNip2naPemM4ucZEkpCCZv-iI0SClhzNssUBW3d9nkbjr9OJeAj8IG1x4uaI6beIcTqTuVNG38Ox0wPZF3FQd7Bx5eex3WnWllnas5Da-hrE1yvD2R76eBox8V-iJUSm-f6ckjl/s640/kopling+otomatis+mobil.jpg
1.   Saat pedal ditekan
Release fork menekan  release bearing,  release bearing menekan  diagfragma sepring sehingga mengangkat pressure plat melalui pivot pin melawan tekanan pressure spring dan menyebabkan plat kopling terbebas (tidak terjepit antara fly wheel dan pressureplate) dan putaran mesin tidak dapat diteruskan ke input shaft transmisi.
2.   Saat pedal dilepas
Release fork tidak menekan release bearing release bearing tidak menekan diagfragma sepring  sehingga pressure spring menekan pressure plat lalu menekan clutch disc ke flywheel sehingga  putaran mesin dapat diteruskan ke input shaft transmisi.

E. JENIS – JENIS KOPLING
A.    Kopling gesek
Dinamakan kopling gesek karena untuk melakukan pemindahan daya adalah dengan memanfaatkan gaya gesek yang terjadi pada bidang gesek.
 Ditinjau dari bentuk bidang geseknya kopling dibedakan menjadi 2 yaitu :
(1)   Kopling piringan (disc clutch) 
Kopling piringan adalah unit kopling dengan bidang gesek    berbentuk piringan atau disc.
(2)   Kopling konis (cone clutch)
Kopling konis adalah unit kopling dengan bidang gesek berbentuk konis.
Ditinjau dari jumlah piringan/ plat yang digunakan kopling dibedakan
menjadi 2 yaitu :
(1)   Kopling plat tunggal
Kopling plat tunggal adalah unit kopling dengan jumlah piringan koplingnya hanya satu.

(2)   Kopling plat ganda/ banyak
       http://4.bp.blogspot.com/-tTIHbSuVb6g/UlNpxKGHSPI/AAAAAAAABiI/uw_Ws9xPzuM/s1600/6.jpg
Kopling plat banyak adalah unit kopling dengan jumlah piringan lebih dari satu. Gesekan antar bidang/ permukaan komponen tentu akan menimbulkan panas, sehingga memerlukan media pendinginan.
Ditinjau dari lingkungan/media kerja, kopling dibedakan menjadi :
(1)   Kopling basah
Kopling basah adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) terendam cairan/ minyak. Aplikasi kopling basah umumnya pada jenis atau tipe plat banyak, dimana kenyamanan berkendara yang diutamakan dengan proses kerja kopling tahapannya panjang, sehingga banyak terjadi gesekan/slip pada bidang gesek kopling dan perlu pendinginan.
(2)   Kopling kering
Kopling kering adalah unit kopling dengan bidang gesek (piringan atau disc) tidak terendam cairan/ minyak (dan bahkan tidak boleh ada cairan/ minyak).
Untuk mendapatkan penekanan yang kuat saat bergesekan, sehingga saat meneruskan daya dan putaran tidak terjadi slip maka dipasangkan pegas penekan.
Ditinjau dari pegas penekannya, kopling dibedakan menjadi :
(1).  Kopling pegas spiral
Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk spiral. Dalam pemakaiannya dikendaraan kopling dengan pegas coil memiliki kelebihan : penekanannya kuat dan kerjanya cepat/ spontan. Sedangkan kekurangannya : penekanan kopling berat, tekanan pada plat penekan kurang merata, jika kampas kopling aus maka daya tekan berkurang, terpengaruh oleh gaya sentrifugal pada kecepatan tinggi dan komponennya lebih banyak, sehingga kebanyakan kopling pegas spiral ini digunakan pada kendaraan menengah dan berat yang mengutamakan kekuatan dan bekerja pada putaran lambat.
(2)   Kopling pegas diaphragma
Adalah unit kopling dengan pegas penekannya berbentuk diaphragma. Penggunaan pegas diaphragma mengatasi kekurangan dari pegas spiral. Namun pegas diaphragma mempunyai kekurangan : kontruksinya tidak sekuat pegas spiral dan kurang responsive (kerjanya lebih lambat), sehingga kebanyakan kopling pegas diaphragma ini digunakan pada kendaraan ringan yang mengutamakan kenyamanan.
B. Kopling hidraulis
Kopling ini banyak digunakan pada kendaraan dengan transmisi otomatis . prorses kerjanya menfaatkan tekanan hidraulis dan pemindahan dari satu kopling ke kopling lainnya,dilakukan dengan mengatur aliran hidraulisnya.


C.  Kopling dengan menggunakan gigi
Kopling jenis ini banyak digunakan untuk hubungan gigi transmisi jenis Syncronmesh
F. GEJALA KERUSAKAN PADA SISTEM KOPLING
Gejala-gejala berikut ini menandakan bahwa terjadi kesalahan pada rangkaian kopling/kopling set (clutch assembly)
A). Kopling selip
B). Bergetar
C). Suara berisik yang tidak lazim
D). Tidak ada gerakan
Dari gejala-gejala di atas dapat dianalisis faktor penyebab, dan proses perawatan atau perbaikannya. Hasil analisis seperti terlihat pada berikut ini.
1. Kopling slip
* gerak bebas pedal kopling stel kebebasan berlebihan pedal kopling
* terdapat oli pada permukaan disc bongkar & bersihkan
*  permukaan disc bergelombang bongkar & gerinda/ ganti
*  pegas kopling lemah bongkar & ganti
*  kabel kopling berkarat  lepas beri oli  lepas & ganti
*  kapas kopling habis bongkar & ganti
2. Kopling bergetar
*  permukaan disc mengkilat perbaiki/ganti
*  terdapat oli pada plat bongkar & bersihkan kopling atau ganti
*  dreg lager menggeser bongkar & lumasi atau ganti
*  pegas kopling lemah bongkar & ganti
*  kelingan kampas lepas bongkar & ganti
*  kontak permukaan disc bongkar & gerinda rusak atau ganti
*  periksa  dudukan mesin  & transmisi ganti atau rusak
3. Suara berisik
*  dreg lager rusak    bongkar & ganti yang tidak lazim
*  pilot bearing rusak    bongkar & ganti
*  kebebasan pedal kopling stel kebebasan berlebihan pedal kopling
4. Tidak ada gerakan
*  plat kopling habis    bongkar & ganti
*  kebebasan pedal kopling    stel kebebasan pedal kopling
*  baut pemegang unit rumah bongkar & keraskan kopling kendor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar