Selamat datang di Blog Saya, Semoga bermanfaat

Sabtu, 11 Januari 2014

URAIAN PRAKTEK MOTOR DIESEL



BAB II
URAIAN PRAKTEK
  1. PENGENALAN KOMPONEN MOTOR DIESEL
1.      Komponen Motor Diesel
Komponen Motor Diesel terdiri dari :
a.       Tangki bahan bakar
b.      Filter bahan bakar atau saringan
c.       Pompa penyalur bahan bakar
Pompa penyalur bahah bakar terdiri dari 3 macam :
1)      Type Distributor
2)      Type Inline
3)      Type Common Rail
2.      Komponen Motor Diesel tipe Distributor
Gambar 1. Pompa Injeksi type Distibutor

a.       Pompa pemberi (feed pump)
Pada pompa injeksi distributor yang sering digunakan yaitu tipe sudu rotary yang berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki dan menekannya kedalam ruang pompa injeksi.
Gambar 2. Pompa Pemberi
b.      Katup pengatur tekanan
Katup pengatur tekanan berfungsi untuk mengatur tekanan bahan bakar kedalam ruang pompa sesuai dengan putaran mesin.
Gambar 3. Katup Pengatur Tekanan
c.       Plunger dan plat nok (cam plate)
Plunger berfungsi mendistribusikan bahan bakar sesuai dengan FO mesin. Untuk plat nok berfungsi untuk menekan plunger agar plunger bergerak maju sehingga mengahasilkan tekanan tinggi pada bahan bakar dan sekaligus bahan bakar yang ditekan disalurkan untuk didistribusikan ke tiap silinder sesuai FO
Gambar 4. Plunger dan Plat Nok
d.      Governor mekanik (mechanical governor) yang mengatur jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam ruang bakar.

Gambar 5. Governor
e.       Pewaktu otomatis (automatic timer) yang mengatur saat injeksi (injection timing) yang bekerja menurut tekanan bahan bakar.
gambar 6. Pewaktu Otomatis
f.       Solenoid penutup bahan bakar (fuel cut-off solenoid) yang digunakan untuk menutup aliran bahan bakar ke dalam elemen pompa.
Gambar 7. Selenoid Penutup Bahan Bakar
g.      Katup penyalur (delivery valve) berfungsi mencegah bahan bakar dari dalam pipa tekanan tinggi masuk ke dalam ruang elemen pompa dan mengisap sisa bahan bakar dari injektor pada akhir injeksi
Gambar 8. Katup Penyalur
3.      Komponen Motor Diesel Tipe Inline

http://triharyadi.comuf.com/wp-content/uploads/2011/11/Sistem-Bahan-Bakar-Diesel.jpg
Gambar 9. Pompa Injeksi type Inline
1)      Tangki bahan bakar yang mempunyai fungsi untuk menyimpan bahan bakar sementara yang akan digunakan dalam penyaluran
2)      Feed pump (priming pump) atau pompa penyalur berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar dengan cara memompa bahan bakar dari tangki dan mengalirkannya ke pompa injeksi
3)      Fuel filter biasanya terdapat 2 (dua) yaitu pada bagian sebelum feed pump yang dilengkapi pula dengan water separator yang berfungsi untuk memisahkan air dalam sistim dan setelah feed pump yang berfungsi untuk menyaring kotoran yang terdapat pada bahan bakar untuk menjaga kualitas bahan bakar
4)      Pompa injeksi yang berfungsi untuk menaikkan tekanan sehingga bahan bakar dapat dikabutkan oleh nozzle, menakar jumlah bahan bakar yang dibutuhkan oleh engine dan mengatur saat injeksi sesaui dengan putaran motor
5)      Automatic timer yang terpaang pada bagian depan pompa injeksi yang berhubungan dengan timing gear berfungsi untuk memajukan saat injeksi sesuai dengan putaran motor
6)      Governor terpasang pada bagian belakang pompa injeksi yang berfungsi sebagai pengatur jumlah injeksi bahan bakar sesuai dengan pembebanan motor.
7)      Pengabut (Nozzle) berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar agar mudah bercampur dengan oksigen sehingga mudah terbakar dalam silinder
8)      Pipa tekanan tinggi terbuat dari bahan baja yang berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar bertekanan tinggi dari pompa injeksi ke masing-masing pengabut
9)      Busi pijar atau busi pemanas (glow plug) berfungsi untuk memanaskan ruangan pre chamber pada saat mulai start. Dengan merubah energi listrik dari battery menjadi energi panas
10)  Battery (aki) berfungsi sebagai sumber energi listrik yang mensupply energi yang dibutuhkan oleh busi pijar untuk memanaskan ruangan pre chamber
11)  Kunci kontak (ignition switch) berfungsi sebagai saklar utama pada ssistim kelistrikan kendaraan
12)  Relay yang berfungsi sebagai pengaman dan pengatur saat pemanasan ruang pre chamber










  1. KALIBRASI POMPA INJEKSI
Kalibrasi injector diesel ini gunanya agar injektor bisa kembali prima, jadi konsumsi solar kembali irit, mesin enggak pincang, dan tidak mengeluarkan asap hitam,”ujar Yudistira, pemilik Utama Diesel ini. Nah, pengerjaannnya sendiri menggunakan mesin khusus yang namanya Boss Diesel.
Proses Kalibrasi
Proses kalibrasi pada injection pump dilakukan untuk memeriksa kebenaran Volume (cc), kecepatan dan langkah proses injection pump sesuai dengan data manual. Proses kalibrasi ini merupakan salah satu fungsi dari Test Bench Injection Pump .
Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakan dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.
Berdasarkan cara menganalisa sistim kerjanya, motor diesel dibedakan menjadi dua, yaitu motor diesel yang menggunakan sistim airless injection (solid injection) yang dianalisa dengan siklus dual dan motor diesel yang menggunakan sistim air injection yang dianalisa dengan siklus diesel (sedangkan motor bensin dianalisa dengan siklus otto).
Perbedaan antara motor diesel dan motor bensin yang nyata adalah terletak pada proses pembakaran bahan bakar, pada motor bensin pembakaran bahan bakar terjadi karena adanya loncatan api listrik yang dihasilkan oleh dua elektroda busi (spark plug), sedangkan pada motor diesel pembakaran terjadi karena kenaikan temperatur campuran udara dan bahan bakar akibat kompresi torak hingga mencapai temperatur nyala. Karena prinsip penyalaan bahan bakarnya akibat tekanan maka motor diesel juga disebut compression ignition engine sedangkan motor bensin disebut spark ignition engine.
RPM
STROKE
VOLUME
GAS
1100
200
13,5 – 15 cc
+
350
400
4 cc
-           
200
200
4 + 16 cc
-           
500
200
0 cc
-           

KET :
1100 = Untuk Putaran Tinggi
350 = Untuk Putaran Stasioner
200 =
500 =
Lagkah kerja kalibrasi :
1.      Menyiapkan alat dan bahan
2.      Memriksa bahan bakar.
3.      Menguji pada putaran tinggi
a.       Menyalakan alat.
b.      Menaikkan RPM ke 1100
c.       Stroke 200
d.      Lihat volume bahan bakar pada tabung kaca.
e.       Pada saat pengujian ini dilakukan dengan GAS pompa..
4.      Menguji pada putaran stasioner
a.       RPM pada 350
b.      Stroke  naikkan 400
c.       Pada pengujian ini tanpa GAS.
d.      Melihat volume bahan bakar.
5.      Menguji pada
a.       RPM pada 200
b.      Stroke  naikkan 200
c.       Pada pengujian ini tanpa GAS.
d.      Melihat volume bahan bakar.
6.      Menguji pada
e.       RPM pada 500
f.       Stroke  naikkan 200
g.      Pada pengujian ini tanpa GAS.
h.      Melihat volume bahan bakar.
7.      Memriksa keadaan Injektor
8.      Gambar kalibrasi













  1. PENGUJIAN MESIN
Pengujian kali ini dilakukan untuk mengetes kemampuan sebuah mesin diesel. Mesin yang akan di pake adalah mesin Turbo 2L-T.

Langkah kerja :
1.      Menyiapka mesin yang akan diuji.
2.      Memeriksaa bahan bakar.
3.      Mencoba menstarter messin.
4.      Jika tidak bisa nyala, maka dilakukan pengecekan pada  pompa tangan.
5.      Melakukan pemompaan dengan pompa tangan sampai terasa pompanya terasa berat untuk dipompa.
6.      Kemudia mencoba menyalakan kembali mesin, jika masih belum bisa nyala dengan baik,, melakukan kembali pompa tangan.
7.      Dilakukan berulang-ulang hingga mesin bisa nyala deengan baik.
8.      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar