BAB II
URAIAN PRAKTEK
- PENGENALAN KOMPONEN MOTOR DIESEL
1. Komponen Motor Diesel
Komponen Motor Diesel terdiri dari :
a. Tangki bahan bakar
b. Filter bahan bakar atau saringan
c. Pompa penyalur bahan bakar
Pompa penyalur bahah bakar terdiri
dari 3 macam :
1) Type Distributor
2) Type Inline
3) Type Common Rail
2. Komponen Motor Diesel tipe
Distributor

Gambar 1. Pompa Injeksi type
Distibutor
a.
Pompa pemberi (feed
pump)
Pada pompa injeksi distributor yang sering digunakan yaitu
tipe sudu rotary yang berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari tangki dan
menekannya kedalam ruang pompa injeksi.

Gambar 2. Pompa Pemberi
b.
Katup pengatur tekanan
Katup pengatur tekanan berfungsi untuk mengatur tekanan bahan
bakar kedalam ruang pompa sesuai dengan putaran mesin.
Gambar 3. Katup Pengatur Tekanan
c.
Plunger dan plat nok
(cam plate)
Plunger berfungsi mendistribusikan bahan bakar sesuai dengan
FO mesin. Untuk plat nok berfungsi untuk menekan plunger agar plunger bergerak
maju sehingga mengahasilkan tekanan tinggi pada bahan bakar dan sekaligus bahan
bakar yang ditekan disalurkan untuk didistribusikan ke tiap silinder sesuai FO

Gambar 4. Plunger dan Plat Nok
d.
Governor
mekanik (mechanical governor) yang mengatur jumlah bahan bakar yang
diinjeksikan ke dalam ruang bakar.

Gambar 5. Governor
e.
Pewaktu otomatis
(automatic timer) yang mengatur saat injeksi (injection timing) yang bekerja
menurut tekanan bahan bakar.
gambar 6. Pewaktu Otomatis
f.
Solenoid penutup bahan
bakar (fuel cut-off solenoid) yang digunakan untuk menutup aliran bahan bakar
ke dalam elemen pompa.
Gambar 7. Selenoid Penutup Bahan Bakar
g.
Katup penyalur (delivery
valve) berfungsi mencegah bahan bakar dari dalam pipa tekanan tinggi masuk ke
dalam ruang elemen pompa dan mengisap sisa bahan bakar dari injektor pada akhir
injeksi
Gambar 8. Katup Penyalur
3. Komponen Motor Diesel Tipe Inline

Gambar 9. Pompa Injeksi type Inline
1)
Tangki bahan bakar yang
mempunyai fungsi untuk menyimpan bahan bakar sementara yang akan digunakan
dalam penyaluran
2)
Feed pump (priming pump)
atau pompa penyalur berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar dengan cara memompa
bahan bakar dari tangki dan mengalirkannya ke pompa injeksi
3)
Fuel filter biasanya
terdapat 2 (dua) yaitu pada bagian sebelum feed pump yang dilengkapi pula
dengan water separator yang berfungsi untuk memisahkan air dalam sistim dan
setelah feed pump yang berfungsi untuk menyaring kotoran yang terdapat pada
bahan bakar untuk menjaga kualitas bahan bakar
4)
Pompa injeksi yang
berfungsi untuk menaikkan tekanan sehingga bahan bakar dapat dikabutkan oleh
nozzle, menakar jumlah bahan bakar yang dibutuhkan oleh engine dan mengatur
saat injeksi sesaui dengan putaran motor
5)
Automatic timer yang
terpaang pada bagian depan pompa injeksi yang berhubungan dengan timing gear
berfungsi untuk memajukan saat injeksi sesuai dengan putaran motor
6)
Governor terpasang pada
bagian belakang pompa injeksi yang berfungsi sebagai pengatur jumlah injeksi
bahan bakar sesuai dengan pembebanan motor.
7)
Pengabut (Nozzle)
berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar agar mudah bercampur dengan oksigen
sehingga mudah terbakar dalam silinder
8)
Pipa tekanan tinggi
terbuat dari bahan baja yang berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar bertekanan
tinggi dari pompa injeksi ke masing-masing pengabut
9)
Busi pijar atau busi
pemanas (glow plug) berfungsi untuk memanaskan ruangan pre chamber pada saat
mulai start. Dengan merubah energi listrik dari battery menjadi energi panas
10) Battery (aki) berfungsi sebagai sumber energi listrik yang
mensupply energi yang dibutuhkan oleh busi pijar untuk memanaskan ruangan pre
chamber
11) Kunci kontak (ignition switch) berfungsi sebagai saklar utama
pada ssistim kelistrikan kendaraan
12) Relay yang berfungsi sebagai pengaman dan pengatur saat
pemanasan ruang pre chamber
- KALIBRASI POMPA INJEKSI
Kalibrasi injector diesel ini
gunanya agar injektor bisa kembali prima, jadi konsumsi solar kembali irit,
mesin enggak pincang, dan tidak mengeluarkan asap hitam,”ujar Yudistira,
pemilik Utama Diesel ini. Nah, pengerjaannnya sendiri menggunakan mesin khusus
yang namanya Boss Diesel.

Proses Kalibrasi
Proses kalibrasi pada injection pump dilakukan untuk
memeriksa kebenaran Volume (cc), kecepatan dan langkah proses injection pump
sesuai dengan data manual. Proses kalibrasi ini merupakan salah satu fungsi
dari Test Bench Injection Pump .
Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakan dan
udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan
batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak
bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank
shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak
bolak-balik torak pada langkah kompresi.
Berdasarkan cara menganalisa sistim kerjanya, motor diesel dibedakan menjadi dua, yaitu motor diesel yang menggunakan sistim airless injection (solid injection) yang dianalisa dengan siklus dual dan motor diesel yang menggunakan sistim air injection yang dianalisa dengan siklus diesel (sedangkan motor bensin dianalisa dengan siklus otto).
Berdasarkan cara menganalisa sistim kerjanya, motor diesel dibedakan menjadi dua, yaitu motor diesel yang menggunakan sistim airless injection (solid injection) yang dianalisa dengan siklus dual dan motor diesel yang menggunakan sistim air injection yang dianalisa dengan siklus diesel (sedangkan motor bensin dianalisa dengan siklus otto).
Perbedaan antara motor diesel dan motor bensin
yang nyata adalah terletak pada proses pembakaran bahan bakar, pada motor
bensin pembakaran bahan bakar terjadi karena adanya loncatan api listrik yang
dihasilkan oleh dua elektroda busi (spark plug), sedangkan pada motor diesel
pembakaran terjadi karena kenaikan temperatur campuran udara dan bahan bakar
akibat kompresi torak hingga mencapai temperatur nyala. Karena prinsip
penyalaan bahan bakarnya akibat tekanan maka motor diesel juga disebut
compression ignition engine sedangkan motor bensin disebut spark ignition
engine.
RPM
|
STROKE
|
VOLUME
|
GAS
|
1100
|
200
|
13,5 – 15 cc
|
+
|
350
|
400
|
4 cc
|
-
|
200
|
200
|
4 + 16 cc
|
-
|
500
|
200
|
0 cc
|
-
|
KET :
1100 = Untuk Putaran Tinggi
350 = Untuk Putaran Stasioner
200 =
500 =
Lagkah kerja kalibrasi :
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Memriksa bahan bakar.
3. Menguji pada putaran tinggi
a. Menyalakan alat.
b. Menaikkan RPM ke 1100
c. Stroke 200
d. Lihat volume bahan bakar pada tabung
kaca.
e. Pada saat pengujian ini dilakukan
dengan GAS pompa..
4. Menguji pada putaran stasioner
a. RPM pada 350
b. Stroke naikkan 400
c. Pada pengujian ini tanpa GAS.
d. Melihat volume bahan bakar.
5. Menguji pada
a. RPM pada 200
b. Stroke naikkan 200
c. Pada pengujian ini tanpa GAS.
d. Melihat volume bahan bakar.
6. Menguji pada
e. RPM pada 500
f. Stroke naikkan 200
g. Pada pengujian ini tanpa GAS.
h. Melihat volume bahan bakar.
7. Memriksa keadaan Injektor
8. Gambar kalibrasi

- PENGUJIAN MESIN
Pengujian
kali ini dilakukan untuk mengetes kemampuan sebuah mesin diesel. Mesin yang
akan di pake adalah mesin Turbo 2L-T.


Langkah kerja :
1. Menyiapka mesin yang akan diuji.
2. Memeriksaa bahan bakar.
3. Mencoba menstarter messin.
4. Jika tidak bisa nyala, maka dilakukan
pengecekan pada pompa tangan.
5. Melakukan pemompaan dengan pompa
tangan sampai terasa pompanya terasa berat untuk dipompa.
6. Kemudia mencoba menyalakan kembali
mesin, jika masih belum bisa nyala dengan baik,, melakukan kembali pompa
tangan.
7. Dilakukan berulang-ulang hingga mesin
bisa nyala deengan baik.
8.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar